Fitrah foto: M. Raffi Athallah Ismart
LPMFITRAH.COM – Gabungan suporter Sriwijaya FC (SFC) lakukan aksi gruduk sekretariat Sriwijaya FC di Sekretariat Sriwijaya FC Store, Rabu (11/22/2024).
Aksi Geruduk Sekretariat Sriwijaya FC ini diikuti oleh tiga kelompok suporter Sriwijaya FC, yaitu Singa Mania, Sriwijaya Mania, dan Ultras Palembang.
Seruan aksi ini merupakan bentuk protes suporter terhadap buruknya performa Sriwijaya FC yang sedang berlaga di liga 2.
Adapun tuntutan yang dilayangkan oleh gabungan suporter ini sebagai berikut:
1. Menuntut tanggung jawab manajemen dengan hasil buruk Sriwijaya FC di liga 2
2. Menuntut pelunasan seluruh gaji official dan pemain
3. Menuntut pelunasan seluruh hutang secara segera
Aksi tersebut disambut oleh manajemen Sriwijaya FC dengan mengajak para perwakilan suporter untuk rapat tertutup. Dalam rapat tersebut, gabungan suporter belum sempat menyampaikan tuntutannya karena manajer yang mengelola Sriwijaya FC saat ini sudah legowo untuk melepaskan jabatannya. Oleh karena itu, akan diadakan rapat lanjutan dari pihak Digi Sport mengenai pengunduran diri manajer Sriwijaya FC.
Kusoi selaku ketua umum Ultras Palembang menyampaikan bahwa pada saat ini belum ada yang mengelola Sriwijaya FC. Pengelolaan Sriwijaya FC akan diambil alih oleh tim dari Gubernur terpilih. Ia juga mengatakan bahwa yang terpenting adalah Sriwijaya FC harus bermain terlebih dahulu pada hari Sabtu nanti agar terhindar degradasi dan denda.
“Untuk saat ini tidak ada yang mengelola tapi nanti akan dikelola oleh tim dari Gubernur terpilih Sumatera Selatan, yaitu HDCU, dan nanti Jumat aman dilakukan rapat lanjutan lagi, yang penting SFC main dulu agar tidak terdegradasi, supaya jangan kena denda tiga miliar dan intinya itu pemain harus main dulu hari Sabtu ini,” ujarnya.
Roky yang merupakan ketua harian umum Singa Mania menghimbau agar menunggu informasi lebih lanjut melalui media sosial, karena aksi pada hari ini belum ada hasilnya.
“Nanti pantau saja di media sosial karena kita akan bertemu kembali, karena hasil ini belum selesai,” himbaunya.
Reporter: Jossiyani, Azharuddin Ahmad Al-Muttaqi
Editor: Dian Winata
