LPMFITRAH.COM_Diketahui belakangan ini telah tersebar luas di media sosial, sebuah tangkapan layar dari akun Twitter @VeritasArdentur yang berisikan obrolan mengenai dugaan penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) luar negeri yang enggan pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya, Minggu 11/2/2023.
Menurut pihak LPDP, ada 3 alasan mengapa mereka enggan pulang. Pertama, karena mereka lanjut pendidikan S3. Kedua, menikah dengan orang lokal. Dan yang ketiga, upah minimum di negara luar lebih besar dibandingkan Indonesia.
Seperti yang telah diketahui sebanyak 413 alumni yang belum kembali. Terkait hal ini, Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto mengatakan bahwa penerima beasiswa LPDP luar negeri wajib pulang ke Indonesia minimal 90 hari setelah tanggal kelulusan. Dan jika dilanggar, pihak LPDP akan memberikan sanksi kepada mahasiswa yang bersangkutan.
Dilansir dari Haluan.com, Sri Mulyani Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI) telah meminta dengan tegas para sarjana LPDP luar negeri harus pulang ke Indonesia setelah selesai menempuh pendidikan di luar negeri.
“Saya suka khawatir kalau ada orang yang semakin pintar sekolah ke luar negeri terus lupa menjadi orang Indonesia”, ujarnya.
Pada perjanjian LPDP, alumni harus berkontribusi di Indonesia setelah menyelesaikan studinya. Sri Mulyani juga mengatakan para penerima beasiswa LPDP berhutang budi kepada negaranya karena mereka belajar menggunakan anggaran negara.
Terdapat beberapa respon kesal netizen mengenai sarjana LPDP luar negeri yang tidak ingin pulang ke Indonesia yang kini viral di berbagai sosial media.
“Mereka bayar pajak tapi bisa menikmati kuliah disana, tapi sisanya rakyat yang nanggung. Dan kita yang bantu bayar beasiswa mereka cuma dapat penghianatan”, tulis @AyuLestari10099 di laman Twitter.
“Pinter tapi ngga ada empatinya. Masalah pajak yang dia kasih ngga sebanding dengan apa yang dia dapat. LPDP ada karena negara mau anak-anaknya punya pendidikan yang bagus biar bisa ikut bangun negara. Kalo dari awal ngga selaras tujuannya sama negara, kenapa diambil?”, cuit akun Twitter @mathewwism.
Laporan: Maharani Putri
Editor : Sari