LPMFITRAH.COM- Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) IX Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Palembang tahun 2022. Berlangsung dari tanggal 2 hingga 5 November 2022 yang digelar di kawasan Benteng Kuto Besak, tepatnya di halaman museum Sultan Mahmud Badaruddin II Kota Palembang. Acara ini diikuti oleh berbagai daerah yang mewakili 73 Kota se-Indonesia dengan membawa pameran tradisional tersendiri, Sabtu (05/11/2022).
Terdapat banyak sekali stand-stand yang memang diikuti dari berbagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia Kegiatan Bazar dan Pameran tersebut. Seperti halnya Kota Semarang Menjual berbagai jenis produk khas tradisional, Produk yang dibawa seperti, tas batik, tas kulit, baju batik, kain batik, jam tangan dari kayu, dan kain ecoprint semua itu terbuat dari olahan tangan. Putri salah satu penjaga stand kota Semarang menjelaskan, Semarang memiliki gallery sendiri dikotanya yang bernama Semarang Creative Gallery. Gallery ini terbentuk pada tahun 2017 dan menjual produk-produk unggulan kota Semarang, tepatnya dijalan Letjen Suprapto No.7 Kota lama, Semarang. Seperti halnya batik memiliki ciri khas tersendiri dari Kota Semarang dengan berbagai proses, ada batik Lawang Sewu, Blekok, dan Warak, yang Lebih menjuru ke ikon-ikon kota Semarang. Salah satunya ialah Warak gambar hewan metologi, dari gabungan Tiga Etis di Semarang yaitu, jawa, Tionghoa, dan Arab yang terdiri dari gabungan Naga, Unta, dan Kambing, dari situlah asal usul hewan metologi yang disebut Warak.
“Semua ini produksi Kota Semarang, jadi kami mau ngembangin nih fashion-fashion nya kota Semarang. dan kami juga ada produk unggulan yaitu jam tangan dari kayu, terus yang lagi Hype banget nih kita ada kain Ecoprint yang dibuat pake metode Ecopaunding, warnanya dari daun-daun asli”, jelas Putri.
Harga kain-kain tersebut dimulai dari Rp 150.000 sampai Rp 175.000 untuk yang dicap Rp 650.000 sampai Rp 1.500.000 bagi batik tulis, sedangkan kain Ecoprint yang diproses dari daun-daunan yang dilapisi plastik kemudian disteam mencapai Rp 375.000 sampai Rp 700.000 dan kain Sutra mencapai Rp 1.500.000.
Salah satu pengunjung stand Semarang Creative Gallery, Witri mengaku senang karna dirinya sendiri sangat menyukai pernak-pernik. Apalagi dalam pameran dan bazar seperti ini cocok sekali dijadikan ajang promosi supaya semua orang mengetahui berbagai macam kerajinan tradisional yang ada di Indonesia. Melalui kegiatan seperti ini juga menjadi langkah awal untuk karya seni Indonesia mendunia.
“Apalagi kan ibu suka banget lihat pernak-pernik, perhiasan, sama baju. semua nya itu bagus dan menarik serta unik-unik, semua keren dari tampilan pentas seninya sampai ke pameran bazarnya, kebetulan banget dengan adanya acara seperti ini ibu bisa sedikit melepas rindu, Karna kan ibu bukan asli Palembang disini merantau”, ungkapnya saat diwawancarai reporter LPM Fitrah UMP.
Laporan: Annis Ummu Mardiah
Editor : Sari