LPMFITRAH.COM — Peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) dalam dialog santai untuk mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UMP dengan tema “Membangun Desa Binaan Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM” melalui via Zoom Meeting, Jumat (13/8/2021).
Peran LPPM UMP tersebut untuk memperluas dan melengkapi serta menyesuaikan standar mutu pendidikan mahasiswa dan dokumen pendukung terintegrasi.
Kepala Pusat LPPM UMP Ertati Suarni, S.Si., M.Farm. merupakan pemateri kedua dalam dilalog santai mengungkapkan, bahwa landasan hukum program MBKM sama halnya dengan belajar tiga semester di luar Program Studi (Prodi) atau Perguruan Tinggi dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD)
No.3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 15 ayat 1 dan 2.
“Mahasiswa melaksanakan kewajiban pembelajaran MBKM, salah satunya yaitu menuntut Hak Konversi Sistem Kredit Semester (SKS) dari jam kegiatan terlapor,” ujarnya.
Beliau juga melampirkan panduan teknis, yaitu:
- Usulan dari Pemerintah Kota atau Pemerintah Kabupaten atau Kecamatan UMP berisi identitas lokasi, permasalahan dan potensi garapan UMP mahasiswa KKN, dukungan pendanaan Pemerintah Daerah atau kerjasama dan lain-lain.
- Penyediaan sistem online terintegrasi yang saat ini masih Google Form.
- Lembaga Penelitian KKN UMP menyusun Rumusan Model Program KKN Tematik, mekanisme design, giat SKS konversi, standar, indikator, instrumen asesmen, durasi Dosen Pembina Lapangan (DPL), jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) DPL, integrasi skripsi mahasiswa semester enam bersama tim Prodi dan sebagainya.
- Tindak lanjut MoU, MoA antara Perseroan Terbatas (PT) UMP dengan Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota terkait KKN Tematik MBKM.
Salah seorang peserta dialog santai Nur Azizah mengucapakan, rasa terimakasihnya atas materi yang telah disampaikan oleh pemateri dalam dialog santai yang diadakan oleh LPPM UMP.
“Alhamdulillah setelah mengikuti dialog santai ini banyak ilmu yang saya dapatkan,” katanya.
Reporter: Muhammad Sadewa
Editor: Muhammad Pebriansyah
