LPMFITRAH.COM — Fairus Latief, Zaher Diansya, Rahmat Ababil. Tiga nama tersebut telah melakukan tahap seleksi fisik, administrasi, serta mental dan ilmu pengetahuan. Selama enam bulan lamanya di Training Center, dan hanya tiga anggota seleksi yang terpilih dari enam calon anggota untuk diberangkatkan ke Gunung Kilimanjaro Afrika.
“Gunung Kilimanjaro merupakan Gunung tertinggi di Afrika. Ketinggiannya mencapai 5.895 Meter Diatas Permukaan Laut (MDPL), kebanggaan besar bagi para Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA) Alfedya jika dapat menaklukan gunung tersebut untuk melakukan misi, yakni pemakaian Songket Sriwijaya di puncak gunung tersebut.”
Fetricko Ricky Pratama Ketua Pelaksana acara Ekspedisi Kilimanjaro menyampaikan, tema dari Ekspedisi tersebut adalah ‘Semangat Pemuda, Songket Sriwijaya Menyapa Dunia’. Bermakna membangkitkan semangat para pemuda untuk lebih membanggakan kebudayaan Indonesia, terutama Provinsi Sumatera Selatan.
Fetricko menuturkan, tujuan dari pemasangan Songket Sriwijaya tersebut untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, yaitu Songket Sriwijaya Palembang. Dan juga berharap dapat mendobrak semangat para pemuda untuk berinisiatif, lebih giat memperkenalkan kebudayaan kita.
“Untuk para kawan-kawan kami sesampainya disana agar dapat mengembangkan amanat misi utamanya membawa kain Songket Sriwijaya sampai tujuan hingga pulang dengan selamat,” ungkapnya.
Fetricko mengatakan, sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut dan dorongan semangat dari dewan senior, anggota aktif yang telah membantu kegiatan berjalan sukses.
“Mereka nanti akan mulai pendakian pada tanggal 19 Agustus 2019 bila tidak ada hambatan, itupun tergantung tour guide yang akan memandu mereka kesana dan nantinya mereka disana sekitar 5 hari,” paparnya.
Wakil Rektor III Dr.Ir. Mukhtarudin Muchsiri,M.P. menuturkan, keberhasilan menaklukan puncak tertinggi di Eropa Elbrus Rusia 2018 tahun lalu menjadi batu loncatan Mapala Alfedya untuk mengukir sejarah dengan menaklukan 7 puncak tertinggi di dunia merupakan bagian dari prestasi mereka dan kita semua.
“Modal tekad dan nekat lah yang membuat mereka berhasil menaklukan puncak-puncak tertinggi tersebut, walaupun minimnya dana dan publikasi yang kurang, tak menyulitkan mereka untuk mengukir prestasi,” ucapnya.
Aufa Syahrizal., SP., M.Sc selaku Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL) menuturkan, sebuah pretasi yang patut di apresiasi dan pemerintah sangat menghargai dan salut apalagi berbicara skala internasional.
“Kain Songket menjadi ikon Sumsel tapi sebelum itu harus di pelajari dulu apa itu motif-motif kain songket di Sumsel sehingga bisa menjelaskannya di sana nanti,” paparnya.
Ketua Umum Mapala Afedya Yakub Alamsyah dalam kata sambutanya mengatakan, semoga dengan adanya acara ini kita dapat meningkatkan lagi kinerja dan pola pikir Pemuda-Pemudi Indonesia terutama di Sumatera Selatan.
“Kami bukan yang terbaik tapi kami disini diantaranya,” tutupnya.
Reporter : Anjasdn
Editor :Habibdr