LPMFITRAH.COM–Selama 15 tahun terakhir, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers telah hadir memberikan kiprah terbaiknya. Selama itu pula lembaga non pemerintah ini menjadi ujung tombak atas kerja-kerja perlindungan dan pendampingan (advokasi) atas kekebebasan berekspresi hingga korban kekerasaan di tanah air.
Dengan semangat mewujudkan kehidupan berdemokrasi, LBH Pers menjalankan mandat perlindungan (bantuan hukum) atas kebebasan pers, berkumpul, dan berserikat.
Pasca reformasi 1998, sistem ketatanegaraan dan hukum di Indonesia masih bermasalah. Catatannya, masih banyak ancaman atas kehidupan pers tanah air, seperti kekerasan jurnalis saat menjalankan tugas, tak terpenuhinya hak pubik atas informasi hingga ancaman berpendapat dan berserikat bagi jurnalis.
Di Palembang misalnya, LBH Pers telah beberapa kali melakukan pendampingan terhadap kasus-kasus jurnalis, yang dominasi berupa pemutusan hubungan kerja sepihak. Tahun 2017 lalu, LBH Pers mendampingi advokasi pekerja Koran Sindo Palembang menjelang persidangan di Pengadilan Industrial Kota Palembang. Mandat tugas mulia ini yang menjadikan keberadaan LBH Pers menjadi sangat penting.
Saat menapaki usia yang makin berkembang, LBH Pers menghadapi masalah keuangan. Sebagai organisasi yang mandiri sekaligus memberikan pendampingan secara probono (gratis), LBH Pers tengah membutuhkan dukungan dari banyak pihak (publik). Saat ini, LBH Pers membutuhkan biaya untuk kesekretariatan. Beberapa kegiatan telah diselenggarakan oleh AJI se-Indonesia guna menggalang solidaritas LBH Pers melalui kegiatan-kegiatan produktif.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang, turut menggalang semangat publik dengan menggelar malam solidaritas bagi LBH Pers, Sabtu (11/08) malam. Kegiatan yang bertajuk Menjaga LBH Pers untuk Kehidupan Demokrasi dilakukan di Pedestrian Sudirman, pukul 19.30 wib – selesai.
Beragam kegiatan diselenggarakan seperti hiburan musik, pembacaan puisi, teater monolog, pameran dan lelang lukisan purun, serta sajian makanan rakyat. Kegiatan ini pun terselenggara atas dukungan lembaga pers mahasiswa di Palembang sekaligus dihadiri oleh beberapa tokoh publik guna mengikuti lelang lukisan tanaman purun.
Ketua Bidang Advokasi AJI Palembang, Tasmalinda mengatakan, kegiatan malam solidaritas ini menjadi bagian dari penggalangan solidaritas publik. AJI sendiri telah melakukan penggalangan baik melalui situs resmi yang telah dibuka oleh LBH Pers, dan beberapa jaringan organisasi lainnya. Adapun donasi publik yang berhasil terkumpul pada malam solidaritas sebesar Rp3.550.000 dan akan disalurkan ke LBH Pers.
“Dana yang terkumpul menjadi langkah kongret guna mempertahankan keberlangsungan LBH Pers. Salah satu metode pengumpulan partisipasi publik yakni lelang lukisan purun. Mereka yang menyumbang baik dana maupun moral menjadi sahabat LBH Pers yang berkeinginan agar LBH Pers tetap berkiprah,”kata Tasma.
Donasi publik juga dapat disalurkan melalui website www.kitabisa.com/PeduliLBHPers. Untuk diketahui, meski mengalami kesulitan finansial, LBH Pers masih melakukan kerja-kerja mandatnya diantaranya 10 kasus korban kekerasan, 1 kasus kekerasan jurnalis, 1 judicial review, 1 HAKI terhadap karya jurnalistik, 5 kasus ketenagakerjaan jurnalis dan dua kasus ancaman pencemaran nama baik. (Ist)